Jumat, 26 November 2010

Warna-Warni Si Anggrek Bulan


kebun phalaenopsis
Gambar oleh Melvin 07
kebun phalaenopsis 2
Gambar oleh Melvin 07
Siapapun pasti terpikat melihat keindahan bunga Phalaenopsis alias si anggrek bulan yang tergantung pada tangkai-tangkai bunga yang keluar dari tanaman2 anggrek yang sehat, yang sedang melayang-layang bagaikan kupu2 mengikuti semilir angin yang kerap menggerakan bunga2 tersebut. Penampilannya memang wah dan phalaenopsis agaknya semakin populer saja di kalangan hobbiis anggrek dewasa ini. Namun ada anggapan bahwa genus anggrek ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga, tapi ternyata dengan beberapa tips dan triks yang praktis dan sederhana ternyata phalaenopsis dapat dibuat agar rajin berbunga dengan indahnya dan tentunya akan memuaskan mata-mata yang memandang.
Beberapa tips dan trik yang efektif adalah :
1. Jika ingin memelihara dari kecil/botolan lebih baik membeli species/hibrida yang sudah mempunyai nama ataupun berasal dari silangan nursery yang sudah ahli dibidangnya. Bibit yang baik adalah langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
2. Jika membeli ukuran dewasa maka kenalilah dulu sifat Phalaenopsis anda sebelum membeli
3. Banyak membaca artikel2 mengenai pemeliharaan Phalaenopsis dari buku2 anggrek atau media elektronik spt internet agar semakin mengasah kemampuan kita.
4. Akar, yang sehat mutlak dibutuhkan untuk pembungaan, jadi perhatikan media yang digunakan agar akar phalaenopsis dapat tumbuh sempurna, sifat media dipilih yang dapat menyerap air tapi tidak menyimpan air, kombinasi media dapat dilakukan agar didapatkan sifat2 yang pas.
5. Tanpa akar yang sehat, maka daun tidak akan tumbuh dengan baik, ciri2 tanaman yang sehat biasanya daun baru akan tumbuh makin besar/sama besar dengan daun sebelumnya. Jagalah daun agar tetap sehat krn pada organ ini yang berguna untuk memproduksi zat hara yang akan digunakan oleh tanaman.
6. Jaga jangan sampai Phalaenopsis anda terkena hujan, daunnya yang besar dan bergelombang sering menyebabkan air hujan tertinggal dan dapat menyebabkan jamur penyakit untuk berkembang biak dan menyerang anggrek anda.
7. Jaga jangan sampai terjadi dehidrasi pada anggrek anda, lakukan penyiraman secara teratur, namun tidak berlebih.
8. Pemupukan dilakukan pada kedua bagian daun, atas dan bawah, pada waktu pagi hari sebelum cahaya matahari mengenai tanaman anda.
9. Gunakan beberapa macam pupuk, selang-seling antara pupuk kimia dan pupuk organik, jika tanaman sudah dewasa boleh digunakan pupuk booster yang berkadar P tinggi.
10. yang paling penting erhatikan 4 unsur penting dalam pemeliharaan Phalaenopsis yang tidak dapat diabaikan, diantaranya :
a. Cahaya, Phalaenopsis termasuk anggrek yang tergolong tidak tahan oleh sinar matahari langsung, sinar matahari pagi-siang yang terhalang oleh bayangan dedaunan termasuk yang paling baik untuk menunjang pertumbuhan vegetatif dan memicu pembungaan. Umumnya Phalaenopsis dinaungi oleh paranet 65% jika area tanam terbuka dan paranet 55% jika area tanam dikelilingi oleh tembok/pohon2 besar.
b. Kelembaban : Phalaenopsis suka dengan kelembaban, idealnya antara 60%-75%, terlalu lembab akan menyebabkan jamur mudah berkembang biak, terlalu kering akan menyebabkan tanaman dehidrasi. Untuk menjaga kelembaban dapat diletakan tanaman paku2an dan gentong air yg berisi tanaman dibawah pot Phalaenopsis
c. Aerasi : Phalaenopsis termasuk anggrek epifit yang biasanya menempel pada pohon induk yang tinggi, dan menyukai aliran angin yang semilir, aerasi jg menjaga kadar kelembaban agar tidak terlalu jenuh.
d: Temperatur : biasanya kunci pemicu pembungaan phalaenopsis adalah jika terjadi perbedaan suhu tertinggi – terendah sekitar 10 derajat celcius, oleh karena itu temperatur ideal untuk si kupu2 ini adalah 18-28 drjt celcius. Jk diperhatikan maka masa-masa memasuki musim hujan akan menjadi waktu ideal bagi phal anda untuk memunculkan calon spikenya.
Dengan memperhatikan semua hal diatas maka diharapkan semua hobiis dapat membungakan phalaenopsisnya sekaligus menepis anggapan bahwa memelihara phalaenopsis itu sulit, selamat mencoba.
By. Melvin 07

sumber : http://www.anggrek.org/warna-warni-si-anggrek-bulan.html

Letusan Merapi Untungkan Petani Anggrek

Letusan Merapi Untungkan Petani Anggrek

Letusan Merapi Untungkan Petani Anggrek
Yogyakarta (ANTARA News) - Sejumlah petani anggrek di kawasan lereng Gunung Merapi yakini Dusun Gatak, Wukirsari, Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta merasa diuntungkan dengan letusan Merapi terutama dari segi kesuburan tanaman dan minat pembeli.

"Material letusan gunung Merapi menguntungkan untuk kesuburan tanaman anggrek karena abu vulkanik yang dikeluarkan oleh gunung itu merupakan pupuk tambahan untuk menyuburkan tanaman anggrek," kata petani tanaman anggrek Merapi di kawasan Dusun Gatak, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Iwi Juwita, Senin.

Ia mengatakan selain memberi kesuburan terhadap tanaman anggrek ini, juga meningkatkan daya beli para konsumen yang datang ingin melihat fenomena Merapi, yang menyempatkan diri untuk membeli anggrek.

"Sejumlah wisatawan lokal yang ingin melihat fenomena Merapi dari dekat, mereka juga menyempatkan diri mampir membeli angggrek di kebun kami," katanya.

Selain itu, Iwi mengatakan jika minat konsumen terhadap tanaman hias khususnya anggrek sangat tinggi, hal ini terlihat dari banyaknya jumlah anggrek yang terjual pada setiap bulannya.

"Dalam setiap bulannya sebelum Merapi bergejolak, kami mampu menjual sekitar 100 buah tanaman anggrek, namun pasca letusan sebelum akhir Oktober kami sudah mampu menjual sekitar 80 buah tanaman anggrek," katanya.

Ia mengatakan dengan luas lahan yang hanya sekitar 300 meter persegi, dan ditamani sekitar 500 tanaman anggrek dengan satu spesies saja yakni spesies anggrek bulan, dirinya mampu memperoleh pendapatan sekitar Rp500.000 per bulan, kata Iwi.

"Sedangkan harga tanaman anggrek bervariasi antara Rp15.000 hingga Rp50.000/tanaman disesuaikan dengan usia tanaman anggrek, jika semakin dewasa hingga berbunga harganya semakin mahal," katanya.

Sementara itu, ia mengatakan jika dirinya sejauh ini tidak mengalami kesulitan dalam melakukan pembudidayaan tanaman anggrek, hanya untuk jenis spesies anggrek tertentu sedikit mengalami kesulitan.

"Misalnya, spesies anggrek Vandatrikaller, yakni merupakan anggrek endemik di lereng Merapi, pada saat Merapi bergejolak akan mati dan saat ini untuk membudidayakanya sangat susah karena harus menngunakan metode kultur jaringan yakni pembudidayaan di labolatorium yang tidak semua petani anggrek dapat melakukannya karena kualitas SDM yang berbeda-beda," katanya.

Untuk spesies anggrek yang lainnya misalnya anggrek bulan, untuk membudidayakannya sangat mudah dan hampir semua petani anggrek dapat melakukan pembudidayaan tersebut, kata Iwi.

Menurut dia, sejauh ini potensi anggrek di Yogyakarta sudah sangat baik hanya perlu dikembangkan lagi agar dapat mencapai pangsa pasar yang semakin luas.

"Keadaan geografis Indonesia khususnya di Yogyakarta sendiri, sangat mendukung perkembangan pertumbuhan tanaman anggrek, hanya tinggal bagaimana para petani anggrek dapat mengembangkan dan membudidayakan sejumlah spesies anggrek yang hampir langka agar tidak punah, contohnya spesies anggrek vandatrikaller," katanya.

Ia berharap agar para petani anggrek khususnya di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya agar mampu dan mau mengembangakn dan membudidayakan spesies anggrek.

"Jadi tidak hanya dijual saja kepada eksportir atau konsumen tetapi giat dan terus mau dan berupaya mengembangkan dan membudidayakan tanaman anggrek agar tidak punah," katanya.
(ANT/A024)
sumber : http://www.antaranews.com/berita/1288582180/letusan-merapi-untungkan-petani-anggrek

Kamis, 25 November 2010

Anggrek Bulan Merapi Diminati Penggemar Luar Yogyakarta


Yogyakarta (ANTARA News) - Anggrek bulan merapi yang dibudidayakan petani Dusun Gatak, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga digemari penggemar dari luar daerah.

"Penggemar anggrek bulan merapi juga datang dari Jakarta dan Surabaya, bahkan kami sering mengirim ke Kalimantan dan Sumatera," kata salah seorang petani anggrek khusus jenis merapi di Dusun Gatak, Kabupaten Sleman, Iwi Juwita, di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, varietas anggrek merapi memiliki keindahan warna yang lebih cerah dan unik dibandingkan dengan varietas anggrek bulan dari daerah lain. "Sama-sama anggrek bulan, tetapi varietas merapi lebih cerah warnanya dan lebih unik," katanya.

Ia menyebutkan keunggulan lain dari anggrek bulan merapi adalah warnanya lebih beragam, apalagi jika merupakan hasil persilangan, warnanya sangat menarik.

Iwi mengatakan pengakuan para penggemar dari luar daerah umumnya menyebutkan aggrek bulan merapi memiliki warna khas tetapi beragam, sehingga banyak pilihan, dan ketertarikan mereka terhadap varietas ini karena pembudidayaannya tidak terlalu sulit.

"Perawatannya hampir sama dengan tanaman anggrek pada umumnya, yakni memerlukan air, cahaya serta nutrisi yang mencukupi untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya.

Ia menyebutkan harga anggrek bulan merapi antara Rp15.000 hingga Rp50.000 sesuai usia tanaman. Sedangkan bibitnya yang sudah dikemas dalam botol, harganya Rp5.000 per botol. "Saya dalam satu bulan bisa menjual antara 100 sampai 200 batang tanaman anggrek," katanya.

Menurut dia, pembeli tanaman anggrek bulan merapi biasanya melonjak saat masa libur sekolah atau pada libur akhir pekan. "Banyak wisatawan domestik yang sedang mengunjungi Yogyakarta membeli tanaman anggrek ini," katanya.

Ia mengatakan pasar anggrek bulan merapi di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera sangat bagus. "Kami Setiap dua bulan sekali mengirim rata-rata 200 batang tanaman anggrek bulan merapi ke Kalimantan," katanya.

Sementara itu, menurut penggemar anggrek asal Surabaya, Indria, dirinya menyukai anggrek bulan jenis ini karena sangat berbeda dengan varietas anggrek bulan di daerah lain.

"Dari warna bunganya, dan cara perawatannya, anggrek bulan merapi tidak terlalu sulit, sehingga banyak yang menyukai anggrek bulan jenis ini," katanya.

Indria menyebutkan warnanya lebih cerah, dan jika anggrek bulan merapi disilangkan dengan varietas lain, maka warna yang dihasilkan juga tidak kalah bagusnya, bahkan lebih unik dan menarik.

Ia berharap para petani anggrek di Indonesia dapat membudidayakan serta mengembangkan berbagai varietas anggrek yang ada di Indonesia, agar keberadaannya tidak punah.
(ANT/P003)

Anggrek Asli Jawa Barat Hilang dari Pasar


Anggrek Asli Jawa Barat Hilang dari Pasar
Bunga Anggrek/ilustrasi. (Istimewa)
Bandung (ANTARA News) - Anggrek spesies asli Jawa Barat "Phalaenopsis Javanicus" hilang dari pasar dan tidak ditemukan pada Pekan Anggrek dan Tanaman Hias di Bandung, kata Ketua Asosiasi Petani Anggrek Indonesia (APAI) Cabang Bandung Arif Joko di Bandung, Minggu.

"Tidak ada satu pun petani yang memamerkan dan menjual spesies itu," kata Arif Joko kepada ANTARA.

Dia mengungkapkan, di habitat aslinya di kawasan hutan yang ada di Garut, Cianjur selatan, dan Sukabumi selatan, Phalaenopsis javanica sudah sulit ditemukan karena sebagian besar hutan Jawa Barat rusak.

Pada 1970-an spesies anggrek ini masih dikenal luas dan mudah ditemui kalangan penggemar anggrek
Indonesia.

"Terakhir saya melihat Phalaenopsis javanica tahun 2005 di kebun salah seorang kolektor anggrek di Lembang," kata Arif.

Dia menyebut kolektor anggrek menjadi salah satu penghambat lestarinya Phalaenopsis javanica.

"Sebenarnya beberapa kolektor punya anggrek spesies itu. Tapi mereka berpikiran kalau punya spesies langka itu prestise. Makanya tidak ada yang mau menjual dan memperbanyaknya," lanjut Arif.

Ia mengatakan, Phalaenopsis javanica justru banyak ditemui di Malaysia dan Taiwan dan mereka tidak menganggap anggrek ini spesies langka.

"Di sana satu pohon dijual seharga Rp150 ribu. Di Indonesia saya ditawari bibitnya saja oleh seorang kolektor seharga Rp600 ribu," kata Arif.

Menurutnya, kalangan penggemar anggrek spesies Indonesia menganggap anggrek hutan lebih bagus daripada anggrek spesies yang dikembangbiakkan melalui proses pembotolan.

Padahal, kata Arif, proses pembotolan bisa mempermudah dan mempercepat pengembangbiakkan anggrek spesies ketimbang harus mencarinya di hutan.

Sayang, teknologi pembotolan di Indonesia tertinggal dari negara lain di Asia karena Indonesia masih menggunakan teknik selfing (perkawinan sendiri), sedangkan di negara lain seperti Malaysia dan Taiwan sudah menggunakan teknik kloning.

Arif menyebut teknik kloning justru membuat kualitas bibit anggrek yang dihasilkan menjadi lebih bagus.

"Pemerintah harus membantu agar anggrek hutan tidak punah. Sekarang kan banyak terjadi pembalakan hutan, habitat asli anggrek," demikian Arif. (*)

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1269780337/anggrek-asli-jawa-barat-hilang-dari-pasar

Punahnya Hutan Punahnya Anggrek

Anggrek merupakan tumbuhan yang aslinya hidup di hutan. Namun, bukan hal yang mudah mencegah kerusakan hutan di Indonesia. Dan kondisi saat ini yang terjadi, dari 820 jenis Anggrek asli Indonesia yang hidup di hutan pulau Sumatera – kini tinggal 400-an saja. Hingga, patut dipertanyakan upaya konservasi alam -yang nampaknya harapan semakin jauh dari kenyataan yang ada.
Kenapa?. Salah seorang peneliti senior dari Universitas leiden Belanda mengatakan, dalam tiga tahun mendatang jenis anggrek asli Sumatera diperkirakan akan punah dari habitatnya. Apalagi kalau kita melihat laporan World Bank, yang memperkirakan di tahun 2005 hutan di Sumatera akan punah. Padahal, anggrek asli itu aslinya tumbuh dan hidup dihutan. Jadi, bisa dibayangkan kalau hutannya sendiri hilang. Demikian penjelasan Dr. EF Ed de Vogel dari national Herbarium Netherland setelah selasai menjadi pembicara Ceramah Ilmiah Anggrek di kebun Raya Bogor, Bogor.
Seperti dijelaskannya kepada Republika , anggrek yang hilang itu berada di hutan dataran rendah. Mulai dari permukaan laut sampai dengan ketinggian 1.000 meter. Dan anggrek itu diantaranya berasal dari kelompok Paphiopedilum. Lebih lanjut dijelaskan, kejadian yang menimpa pulau Sumatera ini, khususnya di hutan Sumatera – merupakan sebuah peristiwa buruk bagi upaya konservasi anggrek di Indonesia. ‘Peristiwa di pulau Sumatera ini merupakan bad case’ bagi Indonesia. Hal ini dapat dimengerti karena pulau Sumatera merupakan peringkat ke tiga setelah Irian jaya dan kalimantan dalam menyumbang keanekaragaman anggrek di Indonesia.
Dijelaskan oleh Dr. Irawati, Kepala Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi LIPI bahwa pada tahun 1981, jumlah anggrek yang ada di Sumatera sekitar 820 jenis. Kini, tinggal 400-an saja.
Menurut Vogel, upaya rehabilitasi anggrek bukanlah hal yang mudah dilakukan. Perlu waktu setidaknya 25 tahun untuk dapat menumbuhkan anggrek yang ada di hutan. Tapi, kemungkinan ini sangat kecil untuk bisa mendapatkan anggrek yang sama seperti sebelumnya meskipun setelah 25 tahun.
Menurut Irawati, salah satu penyebab hilangnya anggrek adalah penjualan yang dilakukan secara ilegal. Terutama bagi anggrek yang bernilai ekonomis, seperti : anggrek bulan dan kantung. Umumnya anggrek-anggrek itu di jual ke Eropa dan Amerika Serikat yang diambil dari hutan-hutan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.
Saat ini dari keluarga anggrek yang berada di dunia, sekitar 40% berda di kawasan Malesia dan Indonesia. Sedang 28% berada di kawasan Indoaustralia. Lebih lanjut dijelaskan, beberapa jenis anggrek endemik yang berasal dari keluarga utama ada di Indonesia. Diantaranya keluarga Paphiopedilum 84 jenis, phalaenopsis 81 jenis, paraphalaenopsis 4 jenis dan Cymbidum sebanyak 32 jenis.
Lagi, lagi Indonesia dihadapkan pada kondisi yang dilematis. Punahnya hutan di Indonesia menjadi punahnya pula tumbuhan dan hewan yang berada di sana. Dan, bila dibiarkan berlanjut- cerita indah tentang keanekaragaman kekayaan bangsa ini tinggal kenangan. Dan, siapapun diantara kita tak ingin hal itu berlanjut. Jadi, sadarilah Indonesiaku, untuk tidak diam terpaku.

Si Raja Tanduk dari Papua


D.sutiknoi (Nik Fahmi)
Picture created by Nik Fahmi 2007 : Vortex’s Orchids (http://zanaf. dyndns.biz)
D.sutiknoi (Nik Fahmi)
Picture created by Nik Fahmi 2007 : Vortex’s Orchids (http://zanaf. dyndns.biz)
Begitulah sebutan bagi anggrek yang memiliki nama latin Dendrobium sutiknoi P.O’bryne. Anggrek ini dideskripsikan dan dipublikasikan untuk pertama kali pada Mei 2005 di Jurnal fur den Orchideenfreund. Nama sutikno ini sendiri diambil dari nama seorang hobiis dan pedagang anggrek di Tretes, Prigen, Pasuruan, Jawa Timur yang kemudian dideskripsikan untuk pertama kali oleh Mr. Peter O’bryne di Singapura. Sejarahnya, ternyata anggrek ini ditemukan secara tidak sengaja oleh beliau di antara batang-batang D. lasianthera, namun tiba saat berbunga tampaklah perbedaan tersebut. Oleh karena karakter bunganya yang unik maka beliau yakin bahwa anggrek ini berpotensi menjadi species baru.
Species ini berasal dari Papua dan Kepulauan Morotai (Indonesia). Sejauh ini telah ditemukan dua varian warna, yaitu oranye tembaga dan hijau kekuningan. Sosok tanamannya mirip dengan anggrek-anggrek section Spatulata lainnya. Batangnya cukup tinggi mencapai 1-1,5 meter. Bentuk daunnya elips agak bulat telur, semakin kearah ujung atas ukuran daunnya semakin mengecil. Karakter unik dari anggrek ini adalah petal nya yang sangat panjang (mirip petal D.stratiotes) serta bentuk ujung labellumnya yang sempit dan melengkung dan hampir menyerupai labellum Dendrobium tobaense. Kelebihan anggrek section Spatulata ini adalah sifat dominan nya yang sangat kuat pada hybrid-hybrid keturunannya. Tidak seperti pada D.tobaense yang bentuk labellumnya bersifat resesif sehingga akan mudah terdegradasi oleh hybridisasi.
Saat ini, hybrid-hybrid maupun hasil selfing dari D.sutiknoi telah banyak beredar di pasaran anggrek di Asia tenggara. Namun menurut informasi dari seorang rekan hobiis senior dari Malaysia, setelah sekian lama D.sutiknoi dimanfaatkan sebagai parent/induk silangan, ternyata anggrek ini kurang begitu diminati oleh para penyilang sebagai parent karena sifatnya genetiknya yang sangat dominan, sehingga selalu mengalahkan karakter dari induknya yang lain, akibatnya hybrid yang terbentuk juga terlalu condong ke arah karakteristik D.sutiknoi. Namun hal ini tidak begitu dipersoalkan oleh para penggemar dan konsumen anggrek hybrid, sehingga tidak mengurangi minat para penggemar anggrek pada umumnya untuk tetap mengkoleksi hybrid-hybrid turunan D.sutiknoi, karena tetap saja hybridnya cantik dan unik dipandang. Di Indonesia sendiri, anggrek ini maupun hybridnya belum begitu tersosialisasi secara luas, sehingga tak heran bila harganya melambung sangat tinggi

sumber :  http://www.anggrek.org/si-raja-tanduk-dari-papua.html

Orchidaceae

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.


Ciri-ciri botani

Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara. Namun demikian, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif. Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya pendek dan cenderung menyerupai umbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan. Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial), tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkan embrionya belum mencapai kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

Kekerabatan antar anggrek spesies berdasarkan sifat morfologi tanaman dan bunga

Berdasarkan hasil analisis varian untuk karakter tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, perbandingan antara panjang daun dengan lebar daun, jumlah kuntum bunga, panjang tangkai bunga, diameter bunga dan panjang kelopak bunga dari keenambelas anggrek spesies yang diuji menunjukkan adanya perbedaan pengaruh yang nyata.
Tampak bahwa G. scriptum mempunyai panjang daun, lebar daun dan panjang tangkai bunga nyata paling tinggi diantara keenambelas anggrek spesies yang diuji. Namun demikian, nilai diameter bunga (6,24 cm) spesies ini nyata lebih kecil dari D. stratiotes. Bunga D. stratiotes memiliki diameter yang nyata paling besar diantara spesies yang diuji, yaitu 9,27 cm. Demikian juga jumlah kuntum bunga yang dihasilkan oleh G. scriptum nyata lebih sedikit daripada D. secundum, masing-masing 27,75 dan 50. Hal ini menunjukkan bahwa panjang dan lebar daun yang besar tidak menjamin akan menghasilkan bunga yang besar dan banyak jumlahnya.
Tinggi tanaman D. anosmum memiliki nilai tertinggi, yaitu 118,40 cm, yang nyata berbeda dengan tinggi tanaman ke lima belas anggrek spesies lainnya. Batang anggrek ini berupa pseudobulb atau batang semu yang tumbuh menggantung ke bawah. Hanya pada saat tumbuhnya tunas baru saja, pertumbuhan pseudobulb dari anggrek ini ke arah atas. Pertumbuhan batang selanjutnya menggantung ke arah bawah, seiring dengan bertambah panjangnya pseudobulb.Tanaman anggrek yang terpendek adalah B. lobii (5,00 cm). Berbeda dengan D. anosmum, B. lobii memiliki batang berupa bulb. Nilai tinggi tanaman anggrek jenis ini tidak nyata berbeda dengan D. bracteosum (17,77 cm), D. capra (12,15 cm), D. johannis (34,48 cm), D. macrophyllum (31,12 cm), D. phalaenopsis (20,02 cm), P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan G. scriptum.
G. scriptum memiliki daun terpanjang dan terlebar. Lebar daun G. scriptum sama dengan lebar daun P. violaceae, P. amboinensis dan D. macrophyllum. Lebar daun terkecil dimiliki D. capra (1,09 cm) yang sama dengan D. bracteosum (1,56 cm), D. johannis (1,76 cm), D. phalaenopsis (2,36 cm) dan A. miniatum (1,52 cm).
Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terbesar dimiliki oleh V. tricolor, sebesar 10,48; yang tidak berbeda nyata dengan D. capra (9,55). Nilai perbandingan panjang dengan lebar daun terkecil dimiliki oleh D. stratiotes (2,20) yang tidak berbeda nyata dengan D. macrophyllum, D. secundum, D. undulatum, D. veratrifolium, P. amboinensis dan P. violaceae (masing-masing dengan nilai 3,05; 2,75; 2,25; 2,48; 2,73 dan 2,68).
Jumlah kuntum bunga yang terbanyak dimiliki oleh D. secundum (50 buah) dan paling sedikit dimiliki oleh B. lobii (1 buah) yang tidak nyata berbeda dengan D. anosmum, D. bracteosum, D. capra, D. johannis, D. phalaenopsis, D. stratiotes, P. amboinensis, P. violaceae dan A. miniatum. Karakteristik bunga B. lobii terletak pada labellumnya yang dapat bergoyang apabila ditiup angin. Dengan adanya ciri khas bunga yang seperti ini, anggrek B. lobii memiliki sebutan anggrek lidah bergoyang atau kembang goyang. G. scriptum memiliki tangkai bunga yang paling panjang diantara keenam belas anggrek spesies yang diuji, yaitu 92,27 cm. Panjang tangkai bunga terpendek dimiliki oleh anggrek D. anosmum (1,36 cm) yang sama dengan panjang tangkai bunga anggrek D. bracteosum, D. secundum, P. amboinensis, P. violaceae, A. miniatum dan B. lobii.
Diameter bunga anggrek yang paling besar, yaitu 9,27 cm dimiliki oleh D. stratiotes. D. stratiotes ini memiliki mahkota bunga (petala) yang panjang terpelintir tegak ke atas. Besarnya diameter bunga anggrek tersebut sama dengan besarnya diameter bunga D. anosmum. Diameter bunga terkecil dimiliki oleh anggrek D. secundum (0,74 cm). Ukuran diameter anggrek ini paling kecil disebabkan oleh bunga ini tidak dapat membuka atau mekar dengan maksimal. Ukuran bunga yang mini, tersusun sangat rapat, dan dalam satu tangkai bunga terdiri atas kuntum bunga yang banyak, merupakan ciri khas yang membuat D. secundum diberi sebutan sebagai anggrek sikat. Ukuran diameter bunga anggrek ini sama besarnya dengan anggrek A. miniatum (1,13 cm).
Kelopak bunga (sepala) terpanjang dimiliki oleh anggrek B. lobii (6 cm) yang nyata berbeda dengan kelima belas anggrek spesies lainnya. Anggrek ini memiliki sepala dorsale atau kelopak bunga bagian atas tegak, berwarna kuning dan panjang. Sepala paling pendek dimiliki oleh anggrek jenis A. miniatum (0,63 cm) yang sama ukurannya dengan anggrek D. secundum (0,92 cm). Dari keenambelas jenis anggrek yang diuji, hanya ada empat jenis yang mempunyai tipe pertumbuhan batang monopodial, yaitu P. amboinensis, P. violaceae, Vanda tricolor dan A. miniatum. Kedua belas jenis anggrek lainnya tipe pertumbuhan batangnya tergolong simpodial. Dari segi aroma bunga, terdapat keanekaragaman aroma bunga mulai dari tidak beraroma sampai sangat beraroma. Demikian pula dengan warna kehijauan daun, hanya Vanda tricolor yang warna daunnya berbeda dengan kelima belas jenis anggrek lainnya.
Masing-masing jenis memperlihatkan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut dikarenakan perbedaan habitat asal diambilnya tanaman anggrek yang bersangkutan. Habitat asal tanaman anggrek memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan anggrek melalui pengaruh sinar matahari, cuaca atau keadaan iklim, suhu udara, kelembaban udara serta tersedianya unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman anggrek untuk mendukung pertumbuhan tanaman anggrek, yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas bunga yang dihasilkannya. Meskipun terdapat keragaman karakter dari masing-masing jenis anggrek yang diuji, terdapat pula kesamaan karakter.

Anggrek Berdasarkan Tipe Pertumbuhan

Monopodial
Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. contoh: Vanda sp., dan Phalaenopsis sp. (Anggrek Bulan).
Simpodial
Anggek ini memiliki lebih dari satu titik tumbuh. Tunas baru muncul dari sekitar batang utama. Bunga bisa muncul di pucuk atau sisi batang, tetapi ada juga yang muncul dari akar tinggal. Bayangnya menyimpan air cadangan makanan atau umbi semu. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan cara split, pemisahan keiki, biji. Contoh: Dendrobium sp., Cattleya sp.

Anggrek Berdasarkan Tempat Tumbuh

Anggrek Epifit
Anggrek yang tumbuh menumpang pada pohon lain tanpa merugikan tanaman inangnya dan membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Akar anggrek menyerap makanan dari air hujan, kabut dan udara sekitar. Contoh : Cattleya sp., Dendrobiumsp.,
Anggrek Terestial
Anggrek yang tumbuh di tanah dan membutuhkan cahaya matahari langsung. akarnya mengambil makanan dari tanah. Contoh : Vanda sp.
Anggrek Saprofit.
Anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering, serta menbutuhkan sedikit cahaya matahari. Jenis ini tidak memiliki daun dan klorofil. Contoh : Goodyera sp.
Anggrek Litofit.
Anggrek yang tumbuh pada batu-batuan atau tanah berbatu, dan tahan terhadap cahaya matahari penuh. Anggek ini mengambil makanan dari hujan, udara, humus. Contoh : Paphiopedilum sp.

Pemanfaatan

Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga Papua. Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga nasional Singapura dan Thailand.

Bunga anggrek
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.
Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia, karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

[sunting] Jenis-jenis anggrek hias

Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae

    Rabu, 24 November 2010

    The Lost Orchid


    Dendrobium Annae Dendrobium Annae
    Gambar oleh Destario Metusala (2006)
    Dendrobium ini pertama ditemukan pada 1905 oleh J.J. Smith dan masih terdengar kabarnya hingga 1925. Namun setelah itu, anggrek ini telah “menghilang” selama sekitar 75 tahun hingga akhirnya telah ditemukan kembali pada pertengahan 2006 ini. Dan untuk pertama kalinya di dunia, gambar anggrek ini dipublikasikan dalam bentuk foto. Untuk itu, perkenankan web ini mempersembahkan gelar “the lost orchid” kepada anggrek bernama asli Dendrobium annae ini atas ditemukannya kembali harta bangsa yang pernah hilang dari belantara Sumatera.
    Sosok tanaman anggrek ini menyerupai Dendrobium sanguinolentum, hanya saja ukurannya bisa mencapai 3 meter lebih. Struktur daun sangat tipis menyerupai kertas dengan panjang mencapai 6 cm dan lebar 1-1,5 cm. Bunganya berwarna dasar putih dengan ukuran lidah (labellum) yang cukup besar. Corak unik anggrek ini terletak dari warna totol merah semu orange yang terdapat di tengah labellumnya, serta semburat warna keunguan di ujung petal dan ujung labellumnya. Secara keseluruhan, penampakan bunganya cukup besar, yaitu sekitar 4 cm panjangnya. Anggrek ini memiliki batang yang lentur berwarna kemerahan dengan diameter 1-1,6 cm. Tidak hanya sosok tubuhnya yang mirip, sosok organ bunga dan coraknya pun hampir serupa dengan Dendrobium sanguinolentum, sehingga penulispun berkeyakinan bahwa Dendrobium annae ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Dendrobium sanguinolentum, dan merupakan bentuk perkembangan lanjut akibat adanya isolasi dan adaptasi terhadap lingkungan tumbuh. Dendrobium dari section Calcarifera ini dikabarkan memiliki habitat asli di Sumatera utara, Sumatera selatan dan Lampung.

    sumber :  http://www.anggrek.org/anggrek-sumatera.html

    Salah Penyiraman Bisa Berakibat Busuk Tunas Anakan

    Salah Penyiraman Bisa Berakibat Busuk Tunas Anakan

    Tak ada salahnya berhati-hati saat anda melakukan penyiraman di rumpun anggrek anda. Penyiraman yang kurang hati-hati dapat menyebabkan pembusukan pada tunas anakan. Tunas anakan anggrek, khususnya pada golongan dendrobium saat tumbuh akan membentuk kuncup daun yang menyerupai mahkota pada bagian atasnya. Kuncup yang menyerupai mahkota ini tak lain adalah ujung-ujung daun muda yang belum membuka sempurna dan posisi ujung daun tegak keatas dengan membentuk suatu cekungan/rongga sempit di bagian tengahnya, persis menyerupai mahkota.

    Tunas anakan yang membentuk kuncup mahkota ini sangat perlu diperhatikan secara ekstra saat penyiraman. Air siraman dapat jatuh di tengah kuncup mahkota dan tertampung sehingga membentuk genangan di ujung tunas. Apabila didalam genangan ini terdapat spora jamur, maka sel-sel ujung tunas dan pangkal kuncup daun akan sangat mudah terinfeksi. Adanya air/kelembaban tinggi akan membantu berkecambahnya spora jamur. Tak lama kemudian spora jamur akan melakukan penetrasi dengan menembus dinding sel jaringan meristem dari ujung tunas. Ujung tunas dan kuncup daun merupakan jaringan meristem yang masih muda dan aktif membelah. Ciri dari sel meristem adalah dinding selnya yang belum mengalami penebalan sempurna. Keadaan ini menjadi sangat rentan apabila terinfeksi oleh benih jamur atau bakteri. Didalam sel tanaman, sel jamur atau bakteri akan merombak materi sel dan dinding sel menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana untuk memperoleh energi sekaligus sebagai materi perkembangbiakan.
    Saat ujung tunas mengalami pembusukan, maka daerah infeksi menjalar menuju ke pangkal kuncup daun yang berhubungan langsung dengan ujung tunas. Pada tahap ini akan tampak, ujung daun muda menjadi kekuningan pucat, dan saat ditarik perlahan akan dengan mudah terlepas. Pada bagian pangkal tampak coklat lunak dan sedikit berlendir. Untuk mencegah penyebaran penyakit ke bagian tanaman yang lain, umumnya tanaman memiliki mekanisme tersendiri untuk menghambat jaringan pengangkut dengan semacam metabolit sekunder. Hal ini supaya saluran dari tunas anakan menuju bulb dewasa terhenti. Setelah pembuluh tersumbat oleh metabolit sekunder, maka aliran makanan untuk tunas anakan yang sekaratpun terhambat, sehingga dengan segera akan mati dan mengering. Saat tunas anakan mengering, diharapkan sumber infeksi turut terisolasi pada jaringan mati tersebut. Ujung tunas yang telah rusak tidak dapat tumbuh lagi, sehingga tanaman dewasa akan menumbuhkan tunas anakan dari mata tunas lainnya. Akan tetapi untuk lebih amannya, segeralah potong tunas anakan yang terinfeksi pada pangkal bulb yang bersambungan langsung dengan bulb dewasa dengan alat potong yang sudah diolesi spritus/alcohol 70-90%/fungisida/dibakar pada bagian tajamnya. Setelah dipotong, bagian potongan diolesi dengan spritus/alcohol/fungisida kemudian dibiarkan di tempat yang kering berangin.

    sumber :  http://www.anggrek.org/salah-penyiraman-bisa-berakibat-busuk-tunas-anakan.html#more-72

    Kenapa Kuntum Bunga Anggrek Rontok?


    null
    Gambar oleh Sukmanaya (2006)
    Melihat tonjolan kecil muncul dari tubuh tanaman anggrek kita mungkin sudah sering kita alami. Akan tetapi akan sangat membahagiakan bila tonjolan kecil tadi tumbuh menjadi sebuah tandan bunga dengan calon kuntum yang berderet di sepanjang tandan bunga. Setelah hari demi hari dilalui, calon kuntum semakin membesar dan….tiba tiba 1-2 buah calon kuntum menguning dan rontok….!!?? meskipun beberapa calon kuntum lainnya berhasil dewasa dan mekar sempurna, namun dalam hati ada rasa penasaran, mengapa hal tersebut terjadi….

    Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan rontoknya calon kuntum bunga sebelum mekar. Berikut saya sari dari diskusi temen-temen di milis anggrek mengenai kerontokan bunga anggrek :
    • Bunga pertama yang muncul dari tanaman anggrek hasil kultur jaringan pada umumnya mengalami kerontokan beberapa calon bunganya, selain itu terkadang panjang tandannya pun hanya pendek dan membawa sedikit kuntum. Hal ini karena tanaman baru pertama kali memasuki fase generatif dalam daur hidupnya, sehingga metabolisme hormon maupun akumulasi atp (energi) masih belum sempurna.
    • Kurang cahaya dapat menyebabkan kerontokan. Saat cahaya terlalu rendah maka laju fotosintesis juga rendah, sehingga cadangan makanan yang diperoleh hanya sedikit. Saat tanaman dipacu pemupukan dengan formulasi untuk pembungaan, maka fisiologis tanaman dirangsang untuk masuk pada tahap dimana fase generatif lebih dominan. Akibatnya dengan cadangan makanan yang ada, si anggrek tetap ngotot untuk memunculkan bunga. Akhirnya, setelah tandan terbentuk, biasanya tandan bunga pendek, dan calon bunga banyak yang berguguran. Hal ini terjadi karena calon-calon kuntum bunga kurang mendapat suplai makanan dan energi. Calon bunga juga merupakan jaringan hidup yang memerlukan energi dan materi sel.
    • Kekeringan akibat suhu tinggi juga salah satu penyebab kenapa calon kuntum bunga rontok. Why?? karena saat suhu tinggi maka penguapan air pun juga tinggi. Cadangan air (kelembaban) pada media yang minim akan cepat hilang karena penguapan. Penguapan tidak hanya terjadi pada media (evaporasi) tapi juga terjadi pada permukaan tanaman anggrek itu sendiri (transpirasi). Bila penguapan air berlangsung terus menerus, maka tanaman akan kehilangan banyak air didalam selnya. Organ yang pertama kali terkena efek buruk dari menurunnya kadar air dalam sel adalah jaringan muda (meristem) seperti calon kuntum bunga, sehingga sel-sel calon kuntum akan menyusut dan jaringan tampak berkerut dan akhirnya gugur.
    • Perubahan suhu mendadak. Perubahan suhu drastis yang mendadak dapat menyebabkan perubahan fisiologis secara mendadak seperti menurunnya aktifitas enzimatis dalam tubuh tanaman. Aktifitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu. Turunnya aktifitas enzimatis ini akan menimbulkan efek “stress” pada tanaman anggrek sehingga berbagai gejala seperti daun menguning dan rontok, calon kuntum bunga rontok dll. Tingkat suhu optimal untuk aktifitas enzim sangat bervariasi tergantung spesies. Selain itu, bagi anggrek dataran tinggi dalam keadaan memiliki calon kuntum, kemudian mendadak dibawa ke dataran rendah, maka penguapan air dalam tubuh tanaman akan drastis meningkat, sehingga organ tanaman yang sensitif (calon kuntum, ujung akar dll) akan menyusut dan layu. Hati-hati buat anggrek yang punya calon kuntum dan dibawa perjalanan jauh dan lama menggunakan mobil ber-ac atau ruang yang panas dan pengap, dikhawatirkan saat keluar mobil, si tanaman akan “terkejut” oleh perubahan suhu yang mendadak.
    • Konsentrasi pupuk daun yang terlalu pekat. Konsentrasi pupuk yang terlalu pekat selain berakibat buruk pada organ tanaman yang lain, calon kuntum bungapun juga sangat peka terhadap kerusakan. Apabila cairan pupuk daun yang terlalu pekat tersebut mengenai calon kuntum bunga maka, cairan pekat tersebut akan dengan mudah menembus dinding sel karena calon kuntum bunga merupakan jaringan muda yang dinding selnya masih tipis. Setelah menembus dindingsel maka cairan pekat akan menyebabkan osmosis yang tidak terkendali, sehingga cairan sel akan keluar dari dalam sel dan terjadilah plasmolisis. Membran sel akan berkerut dan rusak sehingga lambat laun sel akan mati. Dari tampak luar, akan terjadi pengeringan pada calon kuntum bunga kemudian rontok.
    • Invasi oleh lalat (lalat X, masih dalam pencarian tim litbang web.anggrek.org) kemungkinan besar semacam imago serangga dewasa mirip lalat buah atau kupu yang meletakkan telurnya ke bagian kuntum sehingga larva akan memakan kuntum, atau si lalat X tadi menghisap cairan sel dari calon kuntum.
    • Serangan kutu gajah. Kutu gajah memiliki kebiasaan “mencicip-cicip” jaringan jaringan muda untuk dia hisap cairan sel nya. Selain itu, kutu gajah dewasa juga melakukan ritual yang sama untuk menentukan posisi yang tepat untuk si buah hati tersayang. Setelah memperoleh posisi yang tepat dia akan mengebor bagian itu untuk meletakkan telurnya. Bagian kuntum bunga yang masih muda merupakan salah satu bagian favorit si kutu ini. Pas wawancara, kata dia sih rasanya “manis”.
    • Serangan penyakit. Serangan penyakit umumnya merupakan pengaruh sekunder akibat faktor lingkungan yang mendukung. Misal, kelembaban yang terlalu tinggi, sirkulasi udara yang tidak lancar, celah celah pada calon kuntum yang basah (untuk waktu yang lama). Semua hal tadi akan membangkitkan gairah si penyakit untuk melakukan penetrasi ke jaringan muda dari calon kuntum bunga yang notabene merupakan jaringan muda yang masih “empuk” dan sensitif terhadap gangguan pada fisiologisnya.
    • Pengaruh bahan-bahan zat kimia pengatur pertumbuhan seperti hormon dll. Penggunaan yang kurang tepat dapat menyebabkan ketidak seimbangan hormon endogen di dalam tubuh tanaman. Hal ini akan berlanjut pada gangguan pada metabolisme enzimatis pada tanaman, sehingga akan mempengaruhi pada pembelahan sel maupun pada metabolisme penyediaan energi bagi tanaman. Dapat juga menyebabkan peningkatan hormon etilen sehingga dimungkinkan menyebabkan kerontokan calon kuntum bunga.
    Mungkin itu dulu yang bisa rio munculkan dalam artikel ini, kepada temen-temen pembaca yang punya pengalaman lain, sangat-sangat dinantikan komentarnya di kolom comment sehingga wawasan ilmu pengetahuan kita semakin lengkap. Terima kasih.

    sumber : http://www.anggrek.org/kenapa-kuntum-bunga-anggrek-rontok.html

    Hobi Anggrek…. Siapa Takut???

    Dimulai dari mata turun ke hati. Mungkin kalimat inilah yang paling banyak melatar belakangi seseorang untuk memulai hobi memelihara anggrek. Pesona bunga anggrek dapat menghipnotis setiap mata untuk mengagumi keindahannya. Tak hanya serangga, manusiapun di goda hatinya untuk semakin “mendekatkan diri” dengan si anggrek. Memulai untuk menyukai anggrek bukanlah hal yang sulit. Lagipula, kegemaran yang satu ini memiliki banyak dampak positif. Memelihara anggrek dapat dilakukan baik yang muda maupun yang tua, laki-laki maupun perempuan. Mau tau seperti apa sih seluk beluknya berhobi anggrek.

    Berikut akan saya gambarkan sekelumit dampak positif dari segudang manfaat yang bisa dipetik dari hobi memelihara anggrek. Manfaat positif terutama pada pembentukan karakter si hobiis melalui kegiatan ber-anggrek ria mulai dari memperoleh anggrek hingga suka duka dalam menumbuhkan tanaman anggrek tersebut. Meskipun kecepatan pertumbuhan masing-masing jenis anggrek sangat berlainan, akan tetapi secara umum pertumbuhan anggrek termasuk relatif lambat, sehingga hobi ini memiliki nilai tersendiri yaitu “melatih kesabaran” sang pemiliknya. Tak hanya itu, anggrek juga kerap disatroni oleh musuh-musuhnya baik hama maupun penyakit yang umumnya mengendap-endap di malam hari, makanya tak heran bila prinsip “kehati-hatian dan ketelitian” akan dimiliki oleh setiap penggemar anggrek. Hal positif lainnya yaitu, rata-rata penggemar anggrek akan lebih senang “menghabiskan waktu luangnya di rumah” untuk mengurus anggrek, tentunya akan membuat keluarga lebih senang ketimbang keluyuran tak tentu tujuan. Bahkan banyak pula mertua yang senang bila mempunyai menantu laki-laki yang hobi bertanam anggrek, katanya sih bakal jadi tipe suami rumahan yang rajin…amin. Ekonomi tentu akan terkena imbasnya, meskipun awalnya bocor sana bocor sini, justru lambat laun si penggemar akan secara langsung “belajar prinsip ekonomi” yaitu bagaimana untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sekecil-kecilnya….tapi awas jangan sampai kebablasan pelit. Disamping itu adanya forum-forum diskusi tentang anggrek akan menjadi ajang “silaturahmi” antar penggemar bahkan menjadi media transfer pengetahuan antar generasi.
    Siapa bilang, anak muda nggak gaul kalo hobi anggrek, jangan salah…sang pacar bisa dibuat klenger saat kita persembahkan sekuntum anggrek hasil jerih payah sendiri…justru hobi ini bisa jadi salah satu alternatif “kegiatan positif anak muda” di jaman edan ini. Hobi anggrek sering dianggap kuno oleh sebagian anak muda, tapi jangan salah, 87 % komoditas hasil kultur jaringan di dunia adalah anggrek. Teknologi hibridisasi, kultur biji, fusi protoplas, mutasi kromosom, cloning meristem dan banyak teknologi in vitro lainnya yang justru lebih mudah diakses oleh para penggemar anggrek. Siapa sangka, nenek-nenek disamping rumah sedang membuka botol kultur dan sedang melakukan aklimatisasi. Sampai sekarang belum ada komoditas tanaman lainnya dalam bentuk produk teknologi kultur jaringan yang mampu menyaingi anggrek dalam hal kemudahan akses oleh masyarakat luas dan luasnya segmentasi konsumen.
    Banyak yang bilang bahwa memelihara anggrek bukanlah suatu hal yang mudah, banyak pula opini yang menyebutkan anggrek termasuk tanaman yang sulit dipelihara. Benarkah?? Semua kembali pada masing-masing individu serta tahapan yang dimulainya. Untuk tahap coba-coba silahkan memulai untuk menanam anggrek spesies yang dikenal memiliki adaptasi yang luas di berbagai wilayah di Indonesia. Cukup banyak jenis anggrek yang sangat murah dan mudah dipelihara seperti Dendrobium crumenatum (anggrek merpati), Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan putih), Cymbidium finlaysonianum, Phalaenopsis bellina, Aerides odorata, Rhynconstylis retusa dan masih banyak lainnya. Bahkan untuk sekedar ditanam, anggrek-anggrek tersebut tidak begitu memerlukan treatment khusus apalagi media tanam nya termasuk simpel, cukup dengan arang dan pakis. Untuk pemeliharaan, cukup disiram bila media kering, bahkan rata-rata cukup toleran dengan kekeringan. Saat bertanam anggrek, jangan biarkan kesenangan tersebut jadi milik anda sendiri, ajak pula istri, anak, mertua, menantu, temen kalo perlu tetangga…sehingga selain bisa memasyarakatkan bertanam anggrek nasional dan mengajarkan “kegiatan positif bagi anak”, itung-itung bisa punya rekan buat patungan untuk beli anggrek.
    Nah, setelah merasa tertantang dengan tahap yang lebih beresiko, silahkan konsultasikan dengan pakar anggrek di daerah anda atau dengan para pedagang anggrek terpercaya. Pilih anggrek yang memiliki rentang adaptasi yang masih terjangkau dengan posisi kebun anda berada. Umumnya, semakin sempit rentang adaptasinya maka pemeliharaanpun juga semakin ribet. Jangan mentang-mentang ingin expert trus anggrek puncak himalaya pun diboyong kerumah. Jangan jadikan kebun anda sebagai “makam anggrek” yang terkenal di seantero negeri.
    Saat kita menuju ke tiap tahap-tahap yang lebih sulit, maka apabila sejenak kita flash back kebelakang dimana saat itu kita hanya bisa tersenyum iri melihat anggrek tetangga berbunga sedangkan anggrek dirumah lebih memilih mati ketimbang dipelihara oleh kita. Maka saat ini senyum kepuasan akan terpancar cerah, sebuah kesuksesan besar bagi anda yang semula dari nol meningkat ke tahap pemula yang bisa menumbuhkan akar anggrek, apalagi sampai berbunga. Pada saat itulah anda akan sangat menghargai setiap perubahan kecil dari anggrek anda, entah itu tumbuhnya tonjolan akar baru, atau munculnya tunas anakan dari pohon kebanggaan anda. Kepuasan memelihara anggrek tentunya jangan hanya identik dengan kesuksesan untuk membungakan anggrek…namun jadikan setiap perubahan kecil dalam pertumbuhannya menjadi nilai sukses yang tak ternilai. Kepuasan yang bisa dengan mudah anda peroleh setiap waktu dan setiap saat. Dengan begitu, beban dan tuntutan anda dalam berhobi anggrek akan semakin ringan.
    Indonesia adalah Negara yang memiliki spesies anggrek terbanyak di dunia…sekali lagi…terbanyak di dunia. Oleh karena itu, jadikan anggrek-anggrek tersebut “nyaman” hidup di Indonesia. Jadikan kegemaran ini sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

    sumber : http://www.anggrek.org/hobi-anggrek-siapa-takut.html

    Jumat, 19 November 2010

    RIDHOS ORCHID: ANGGREK HUTAN SIDEMPUAN

    RIDHOS ORCHID: ANGGREK HUTAN SIDEMPUAN: "ANGGREK HUTAN SIDEMPUAN JADI PERHATIAN DI PRSU Sabtu, 20 Maret 2010 | 13:45:35 pusukbuhit - Medan, 20/3: Anggrek hutan spesies `phapio` (Sep..."

    Jual Bunga: Jual Bunga Mawar & Jual Rangkaian Bunga Segar Jakarta |Florist & Florists: Florist Online & Florist Shop | Ad | 88DB Indonesia

    Jual Bunga: Jual Bunga Mawar & Jual Rangkaian Bunga Segar Jakarta |Florist & Florists: Florist Online & Florist Shop | Ad | 88DB Indonesia

    Anggrek Terkecil di Dunia Ditemukan Secara Kebetulan

    Anggrek Terkecil di Dunia Ditemukan Secara Kebetulan
    Era Baru News Kamis, 03 Desember 2009

    Anggrek terkecil di dunia tersebut dengan lebar hanya 2,1 mm, kelopak transparan dan tebal satu sel. Anggrek ini dari jenis Platystele genus, yang kebanyakan dibuat sebagai miniatur tanaman.
    Ilmuwan Amerika menemukan bunga super-kecil itu secara kebetulan di antara sela-sela akar tanaman yang telah ia kumpulkan dari cagar alam Cerro Candelaria di Andes timur.
    Ia mengatakan: "Saya melihat di sela-sela akar ada tanaman kecil yang saya sadari lebih menarik daripada anggrek besar lainnya."
    'Dengan memperhatikan bunganya seringkali merupakan cara terbaik untuk dapat mengidentifikasi jenis spesies dari anggrek yang anda amati-dan dapat mengenali apakah anda sedang mengamati satu spesies yang belum diketahui atau tidak.'
    Seperti yang dilaporkan Daily Mail, ini merupakan penemuan jenis anggrek baru ke-60 dari Dr. Jost dalam sepuluh tahun terakhir.
    Ia bekerja pada Lembaga EcoMinga Ekuador, sebagai penyedia dalam kemitraannya dengan World Land Trust di Inggris.  
    "Sungguh menyenangkan dapat menemukan spesies baru ini," tandasnya.
    'Orang-orang menduga semua spesies telah ditemukan namun sesungguhnya masih banyak lagi yang harus digali.'
    Lebih dari 1.000 spesies anggrek telah ditemukan di Amerika Selatan dalam 100 tahun terakhir, karena sejumlah jalan-jalan baru telah dibuka pada wilayah-wilayah terpencil.
    Penemuan Dr. Jost yang paling mengesankan adalah sekelompok dari 28 jenis anggrek teagueia genus di wilayah pegunungan dekat Banos, Ekuador.
    Kelompok tersebut sebelumnya diperkirakan hanya memiliki enam spesies. (Erabaru/Daily Mail/sua)
      sumber : http://erabaru.net/iptek/80-bumi-lingkungan/7679-anggrek-terkecil-di-dunia-ditemukan-secara-kebetulan

    Bisnis Budidaya Tanaman Hias Bunga Anggrek Orchid Aglaonema

    Kamis, 18 November 2010

    anggrek pandan

    Di Kalimantan Barat anggrek ini dinamakan sakat lidah ular tedung atau lau pandan. Orang sumatera mengenalnya dengan nama anggrek pandan, karena perawakannya memang sekilas menyerupai pandan. Untuk membedakannya dengan anggrek lainnya yang perawakannya mirip pandan seperti Vanda tricolor, anggrek ini diberi nama “anggrek lidah ular”.
    Tumbuhan ini hidup menumpang pada pohon-pohon besar. Tumbuhnya merumpun karena tunas-tunas yang keluar disekitar tumbuhan induk. Batangnya sangat pendek dan tertutup rapat oleh pelepah daun. Daunnya berbentuk pita, tebal dan kaku, ujungnya membelah dua. Lebar daun antara 2-3 cm, terkadang pada kondisi subur, daunnya dapat mencapai satu meter panjangnya. Memiliki akar lekat dan akar udara. Akar lekatnya berdiameter lebih besar dan agak memipih dengan penebalan jaringan meristem ganda berwarna keputihan. Bunganya tersusun dalam tandan yang panjangnya dapat mencapai 1 meter lebih, menjuntai kebawah menyerupai lidah ular. Dalam satu rumpun dapat muncul beberapa tandan bunga sekaligus. Terdapat 15-30 kuntum bunga pada setiap tandannya. Masing-masing bunga bergaris tengah 6 cm. Sepalnya berbentuk lanset, membentuk bintang. Warnanya kuning semburat kemerahan. Lidahnya berwarna merah marun dengan corak putih yang mencolok.
    Anggrek ini dijumpai tumbuh liar di tempat-tempat yang sedikit terbuka, di hutan jati dan hutan campuran. Tumbuh pada ketinggian antara 5-300 m dpl. Di tempat-tempat tersebut anggrek ini berbunga sepanjang tahun. Setiap kuntum bunga dapat bertahan mekar selama 12 hari. Penyebaran anggrek ini sangat luas, Indonesia, Filipina, Burma, Laos, Kamboja, Vietnam, Thailand, dan Malaysia. Karena anggrek ini sangat mudah dipelihara maka sekarang jenis ini banyak dibudidayakan orang.

    Dendrobium singkawangense

    Dendrobium endemik borneo yang tumbuh pada dataran tinggi sekitar 800 m dpl atau lebih. Sosok perawakannya tidak terlalu tinggi, sekitar 20-35 cm. Pada permukaan daun dan batangnya banyak ditumbuhi bulu-bulu halus. Daunnya berbentuk elips memanjang dengan ukuran yang tidak terlalu besar (panjang: 4-5 cm, lebar: 2-3 cm).


    Dendrobium...lupa je..ntar aku revisi dh..ada yg bisa bantu??

    sumber : http://rifafreedom.wordpress.com/2008/09/24/

    anggrek giant

    Anggrek besar
    Anggrek besar
    Prakata
    Ini dia si jawara kelas berat dari dunia anggrek. Jawara ini bernama Grammatophyllum speciosum atau seringpula disebut-sebut dengan nama G. papuanum yang diyakini sebagai salah satu variannya. Tanaman ini tersebar luas dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, hingga Papua. Oleh karena itu, tidak heran bila banyak ditemukan varian-varian nya dengan bentuk tanaman dan corak bunga yang sedikit berbeda. Dalam satu rumpun dewasa, tanaman ini dapat mencapai berat lebih dari 1 ton dan panjang malai bunga hingga 3 meter dengan diameter malai sekitar 1,5-2 cm. Itulah sebabnya malai bunganya mampu menyangga puluhan kuntum bunga berdiameter 7-10 cm. Dari corak bunganya…penduduk lokal sering menjulukinya dengan sebutan anggrek macan…akan tetapi sebutan ini sering rancu dengan kerabatnya, Grammatophyllum scriptum yang memiliki corak serupa. Oleh sebab itu, anggrek ini populer juga dengan sebutan sebagai anggrek tebu, karena sosok batang tanamannya yang menyerupai batang pohon tebu. Meskipun persebarannya cukup luas…anggrek ini justru menghadapi ancaman serius dari perburuan tak terkendali serta kerusakan habitat. Sosok pohonnya yang sangat besar mudah terlihat oleh para pemburu, terlebih lagi saat memunculkan bunganya yang mencolok. Belum lagi perkembangbiakan alami di habitat dengan biji sangatlah sulit diandalkan karena lambatnya laju pertumbuhan dari fase biji hingga mencapai tanaman dewasa yang siap berbunga. Mungkin hal inilah yang mendasari kenapa anggrek ini menjadi salah satu species anggrek yang dilindungi.
    Sebagai pecinta anggrek, pasti anggrek ini akan menjadi salah satu “most wanted” dalam daftar koleksi. Agar perburuan liar terhadap anggrek ini di habitatnya dapat dikendalikan, maka langkah-langkah budidaya secara vegetatif maupun generatif harus segera diberdayakan. Apalagi anggrek ini terkenal sangat mudah menumbuhkan tunas dari stek bulbnya. Setidaknya, dengan membudidayakannya secara vegetatif atau membeli bibit anggrek tebu hasil perkembangbiakan vegetatif (tunas dari stek bulb) dapat menjadi salah satu upaya memelihara kelestarian anggrek alam Indonesia.

    sumber :  http://rifafreedom.wordpress.com/2008/09/24/

    MARKISA

    Prakata
    Syrup Buah Markisa memang minuman yang enak untuk berbuka puasa, atau sebagai minuman dikala waktu santai, kumpul bareng teman, sambil bekerja dan lainnya. Markisa ini sangat enak euy, walaupun sedikit rasa gimana ya coba sendiri dekh. Buah Markisa dimakan langsung juga enak rasanya tapi yang udah masak yaa. Mungkin kita sudah sering dan mengetahui apa sich Buah Markisa itu tetapi untuk lebih mengerti Faisal menceritakannya pada temen2 semua.
    Buah Markisa
    Tanaman markisa berasal dari Brasil, yang menyebar sampai ke
    Indonesia.
    Di negara asalnya Markisa tumbuh
    liar dihutan-hutan basah yang mempunyai ratusan Species Passiflora.  Di Indonesia, markisa terutama ditemukan
    di Sumatera Utara, Sumatera Barat,  Lampung  dan  Sulawesi
    Selatan.
    Tahu tidak, Jenis Buah Markisa yang dibudidayakan di Indonesia adalah
    markisa ungu ( Passiflora edulis var. edulis), markisa konyal  (Passiflora lingularis ), markisa kuning(Passiflora edulis var. flavicarpa) dan markisa erbis (Passiflora quadrangularis).
    Markisa ungu banyak dikembangkan di Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.
    Komposisi Buah Markisa
    Buah markisa kaya vitamin  khususnya vitamin C dan vitamin A.  Passiflorance yang dikandungnya berkhasiat untuk mengendorkan urat syaraf.

    Selain dikonsumsi dalam keadaan segar, daging buah ini juga bisa diolah menjadi sari buah.  Sari buah adalah cairan yang diperoleh dengan
    memeras buah, baik disaring ataupun tidak, yang tidak mengalami fermentasi
    dan dimaksudkan untuk minuman segar yang langsung diminum.  Sari buah markisa memiliki aroma yang keras dan khas dengan rasa yang asam.

    Jika ditambah pemanis (gula) dan diencerkan maka rasanya akan sangat enak dan cocok untuk dicampur dengan sari buah lainnya.

    Pembuatan Syrup Buah Markisa
    Cara pembuatan sari buah markisa adalah sebagai berikut m:
    Pilih buah markisa yang matang dan tidak cacat, cuci bersih dan tiriskan.
    Potong buah dengan pisau stainless steel, lalu kerok isinya dengan sendok.
    Hancurkan isi buah dengan mixer, lalu disaring dengan kain saring kasar (yang berlubang-lubang besar).
    Hasil saringan diblender untuk menghaluskan partikel-partikel dan serat buah,
    kemudian disaring kembali dengan kain saring halus.
    Pada tahapan diatas, dapat ditambahkan air matang (air yang telah direbus) untuk mengencerkan sari buah.
    Jumlah air sekitar 3 x berat hancuran buah.
    Air yang terlalu banyak menyebabkan sari buah encer dan flavor markisa menjadi lemah.
    Tambahkan gula pasir, CMC, dan Na benzoat  kedalam sari buah, lalu diaduk rata.
    Panaskan sari buah hingga mencapai suhu 800C – 850C selama 10 menit.
    Tuangkan ke dalam wadah (botol) dalam kondisi panas, botol yang telah diisi langsung ditutup dalam kondisi panas.
    Botol yang telah berisi sari buah markisa kemudian dipanaskan dalam air mendidih selama 30 menit.
    Setelah pemanasan selesai, botol diangkat dan didinginkan.

    Selamat mencoba ya, kalau udah jadi Syrup Buah Markisa kirim ke Faisal ya (^_^)

    Markisa Enak euy
    Markisa Enak euy
    Markisa
    Markisa
    Markisa Ungu

    Mufidah "Phaius" Kalla Bukan Sekadar Simbol Tomohon

    Mufidah "Phaius" Kalla Bukan Sekadar Simbol Tomohon

    Rabu, 9 Juli 2008
    Tinggi anggrek itu sekitar satu meter, mahkotanya asismetris dengan bagian bawah membentuk tabung kuning coklat berpadu dengan warna hijau pada permukaannya. Namanya anggrek Phaius tankervilliae, yang selama ini mejadi salah satu bunga andalan dari sekian banyak ragam bunga yang ada di kota Tomohon, Sulawesi Utara.

    Anggrek tanah itu merupakan kebanggaan warga Tomohon, dan pada Festival Bunga Tomohon yang berakhir 6 Juli, Ibu Mufidah Jusuf Kalla tak keberatan namanya dipakai pada bunga tersebut. Jadilah bunga itu bernama "Mufidah `Phaius` Kalla".

    Sebelumnya, Mufidah Kalla yang gemar mengoleksi anggrek berbagai jenis, didaulat membuka Festival Bunga Tomohon, sebagai bagian dari Turnamen Bunga 2008 Tomohon.

    "Saya berharap festival bunga Tomohon ini dapat dilaksanakan setiap tahun guna menarik wisatawan baik domestik maupun mancanegara," katanya.

    Dibandingkan dengan festival beberapa tahun silam, Festival Bunga Tomohon 2008 diklaim sebagai kegiatan yang paling besar dan semarak dengan menampilkan parade kendaraan hias yang menghabiskan sekitar 14 juta kuntum bunga dari kota Tomohon, di kaki Gunung Lokon.

    Pawai kendaraan hias dari 46 kota di Indonesia itu mengadopsi parade bunga mawar di Pasadena (Pasadena of Roses), Amerika Serikat.

    Bedanya, jika di Pasadena hanya menampilkan satu jenis bunga yakni mawar, di Tomohon kendaraan di hias dengan beragam bunga seperti aster, mawar, anggrek, gladiol, krisan, anyelir, rosida, lili, aglonema, adenium, dan anthurium.

    "Saya sangat terkesan dengan antusias masyarakat dan ini peristiwa pariwisata yang sangat menarik. Masyarakat agar tetap menjaga citra Kota Tomohon sebagai Kota Bunga," kata Ibu Mufidah Jusuf Kalla.

    Dalam pawai yang digelar di jalan sepanjang 6,55 kilometer itu, masing-masing kendaraan menampilkan ciri khas dan potensi setiap kabupaten/kota peserta.

    Banjarmasin, misalnya, menampilkan hendaraan hias bunga berbentuk burung elang, Kota Padang menampilkan rumah gadang dan jam gadang, Yogyakarta menampilkan kendaraan hias bebentuk candi dan patung Budha, Jambi menampilkan kendaraan hias berbentuk angsa, Bandarlampung menampilkan bentuk gajah.

    Selama parade, diperkirakan sebanyak 20 ribu pengunjung memadati kedua sisi jalan yang dilewati kendaraan hias, beberapa wisatawan memanfaatkan Tomohon Flower Festival ini untuk berfoto dengan latar belakang kendaraan hias.

    Bukan Sekadar Tradisi

    Tomohon merupakan kota kecil di kaki Gunung Lokon, Sulut, dengan luas wilayahnya hanya sekitar 147 kilometer persegi.

    Adalah Wali Kota Tomohon, Jefferson SM Rumaja yang merintis kotanya menjadi kota bergengsi dan terkenal melalui bunga.

    Jefferson dan jajarannya berkomitmen menjadikan bunga bukan saja sebagai tradisi, cinta, dan hobi warga, melainkan bunga sebagai inti penggerak ekonomi masyarakat.

    Ia ingin menjadikan Kota Tomohon sebagai pusat pengembangan industri florikultura yang berdaya saing dan berbasis ekspor menuju masyarakat sejahtera pada 2012.

    "Bunga diproyeksikan sebagai sektor unggulan yang mampu menjadi armada devisa bagi Kota Tomohon. Kami terus bekerja keras, cerdas, semangat, dan dalam kebersamaan yang tinggi sesuai cetak biru " Pengembangan Industri Florikultura Kota Tomohon," katanya.

    Menurut dia, suhu Kota Tomohon yang sejuk sangat mendukung tumbuhnya berbagai jenis bunga. Di kota itu luas tanaman hias aster mencapai 19,2 hektare dan anggrek 0,05 hektare. Dari 114 ha luas Tomohon, seluas 900 ha ditanami bunga.

    Pertumbuhan ekonomi Kota Tomohon dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2005 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar Rp 466 miliar, tahun 2006 menjadi Rp 733 miliar. Tahun 2005 pertumbuhan ekonomi kota ini naik 4,3 persen, tahun 2006 naik 6,1 persen dan tahun 2007 naik 6,8 persen.

    "Melalui bunga, daya beli masyarakat akan bertumbuh dan mampu menghadapi gejolak ekonomi dunia yang tidak menentu, karena dalam satu hektare tanaman bunga setiap tahun dapat menghasilkan Rp300 juta," tuturnya.

    Wilayah Tomohon yang berada pada ketinggian 800-1.200 meter dari permukaan laut merupakan anugerah bagi warganya, karena di ketinggian itu berbagai tanaman sayur dan bunga dapat tumbuh serta berkembang dengan baik.

    Belum lagi label sebagai kota teraman, jauh dari hiruk pikuk konflik vertikal dan horisontal, memudahkan Tomohon berkembang menjadi kota bunga kebanggaan Indonesia di masa datang, yang mampu meraup devisa lumayan besar.

    Demi ambisisnya mewujudkan Tomohon sebagai kota bunga bertaraf internasional, beberapa program strategis telah dilaksanakan seperti perluasan area dari 50 ha menjadi 64,43 ha dalam satu tahun. Peningkatan produksi bunga potong menjadi 5.041.588 tangkai pada 2005, atau naik 250 persen dibanding 2004, dan penguatan kelembagaan usaha.

    Bahkan, kata Jefferson, telah terbentuk 129 kelompok tani tanaman hias dan 35 koperasi bunga di 35 desa/kelurahan.

    "Namun, kami masih memerlukan promosi baik di pusat maupun daerah. Secara global, peluang untuk menjadi pengekspor bunga sangat tinggi. Kebutuhan dunia untuk bunga 9 miliar dolar AS untuk 2008," katanya.

    Dari keadaan seperti itu, Indonesia menempati posisi ke-51 dengan nilai perdagangan hanya 3,5 juta dolar AS. Nilai itu, menurut Jefferson, terbilang sangat kecil untuk negara seperti Indonesia yang memiliki sumber daya alam yang sangat besar.

    Karena itu, pada 2012 Jefferson dan jajarannya didukung masyarakat Tomohon menargetkan menjual bunga ke Singapura dan Jepang.

    Saat ini, Tomohon baru memenuhi kebutuhan bunga di kawasan Sulut dan kota-kota lain di Sulawesi. Pada 2007 produksi Tomohon sebanyak 10 juta tangkai per tahun. Dalam mencapai rencana besarnya, Pemkot Tomohon bekerja sama dengan Asosiasi Bunga Indonesia(Asbindo).

    Potensial

    Ibu Mufidah Kalla mengatakan, Festival Bunga Tomohon diharapkan benar-benar dapat dikelola semakin baik ke depan hingga dapat menjadi salah satu sumber pendapatan daerah yang dapat diandalkan, memberikan dampak nyata bagi pertumbuhan ekonomi daerah setempat.

    "Dengan pengelolaaan yang baik, tentu kegiatan ini dapat makin mengangkat kota Tomohon ke tingkat internasional, baik secara ekonomi, sosial, dan budaya," ujarnya.

    Dengan begitu, katanya, cita-cita menjadikan Tomohon sebagai kota bunga sekaligus pengekspor bunga terbesar di Indonesia pada 2012 dapat terwujud.

    Departemen Kebudayaan dan Pariwisata menetapkan Festival Bunga Tomohon sebagai salah satu agenda utama dalam kegiatan promosi pariwisata negeri ini.

    Menteri Budpar Jero Wacik mengatakan, Festival Bunga Tomohon bahkan menjadi agenda dalam Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008, karena kegiatan itu sangat potensial sebagai atraksi wisata Sulut khususnya, Indonesia umumnya untuk menarik wisatawan.

    "Jika seluruh komponen negeri ini, termasuk di Tomohon mendukung program Tahun Kunjungan Wisata Indonesia 2008 maka target tujuh juta wisatawan mancanegara pada 2008, tidak sulit dicapai. Jadi, melalui bunga kita menarik wisatawan," katanya.

    Ketua Asosiasi Bunga Indonesia, Karen Sjarief Tambajong mengatakan, peluang merengkuh devisa melalui industri florikultura merupakan sebuah terobosan penting. Persoalannya, kata dia, secara nasional "political will" ataupun regulasi belum sepenuhnya berpihak pada upaya-upaya tersebut.

    Permasalahan utama dalam pemasaran produk florikultura, antara lain kurang terfokusnya pemilihan komoditas unggulan yang berorientasi pasar, kurangnya promosi yang berkesinambungan, belum adanya sistem informasi pasar, keterbatasan penyediaan pasokan dan rendahnya mutu produk, serta kebijakan yang kurang mendukung pengembangan pasar domestik dan ekspor.

    Menurut Karen, Kota Tomohon sudah selangkah lebih maju dari pemerintah pusat dengan adanya "Grand Strategy" Pengembangan Industri Florikultura Menuju Tomohon Kota Bunga, yang menghasilkan 120 program dan 222 kegiatan.

    "Juga, sudah disiapkan perangkat nonfisiknya, sedangkan perangkat fisiknya sedang diproses," katanya.

    Menurut Karen, warga Tomohon diharapkan konsisten dalam menjalankan industri ini karena nantinya kota itu akan menjadi proyek percontohan pengembangan industri tanaman hias nasional.

    "Mari terus bersemangat karena mimpi indah itu sedang dalam proses untuk diwujudkan menjadi kenyataan" kata Karen, yang merupakan turut menyusun "grand strategy" Kota Tomohon.

    (ANT/Rini Utami)
    Foto : h6.ggpht.com
     
    http://beritadaerah.com/column.php?pg=column_sulawesi&id=73&sub=column&page=1

    ANGGREK HUTAN SIDEMPUAN

    JUAL ANGGREK

    Anggrek Mahal

    Kondisi Barang : Baru
    Harga : Rp. 1
    Lokasi Seller : Jawa Barat

    Description :


    berbagai macam jenis anggrek tersedia
    minimal order 5 pot

    cp : aWe sarWe 081321854710






    Bulan Standar Rp. 50.000/pot


    Vanda mini Rp. 135.000 - Rp. 180.000/pot





    Vanda Rp. 135.000 - Rp. 180.000/pot


    D. Timbriatum Rp. 60.000 - 300.000/pot


    Cattleya Rp. 110.000/pot




    Bulan Taiwan Large Rp. 70.000/pot

    Rabu, 17 November 2010

    Anggrek yang dilindungi Undang-Undang

    Anggrek yang dilindungi Undang-Undang


    Berikut ini daftar anggrek yang dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, No. 7 Tahun 1999, Tanggal 27 Januari 1999.

    • Ascocentrum miniatum, Anggrek kebutan
    • Coelogyne pandurata, Anggrek hitam
    • Corybas fornicatus, Anggrek koribas
    • Cymbidium hartinahianum, Anggrek hartinah
    • Dendrobium catinecloesum, Anggrek karawai
    • Dendrobium d’albertisii, Anggrek albert
    • Dendrobium lasianthera, Anggrek stuberi
    • Dendrobium macrophyllum, Anggrek jamrud
    • Dendrobium ostrinoglossum, Anggrek karawai
    • Dendrobium phalaenopsis, Anggrek larat
    • Grammatophyllum papuanum, Anggrek raksasa Irian
    • Grammatophyllum speciosum, Anggrek tebu
    • Macodes petola, Anggrek ki aksara
    • Paphiopedilum chamberlainianum, Anggrek kasut kumis
    • Paphiopedilum glaucophyllum, Anggrek kasut berbulu
    • Paphiopedilum praestans, Anggrek kasut pita
    • Paraphalaenopsis denevei, Anggrek bulan bintang
    • Paraphalaenopsis laycockii, Anggrek bulan Kaliman Tengah
    • Paraphalaenopsis serpentilingua Anggrek bulan Kaliman Barat
    • Phalaenopsis amboinensis, Anggrek bulan Ambon
    • Phalaenopsis gigantea, Anggrek bulan raksasa
    • Phalaenopsis sumatrana, Anggrek bulan Sumatera
    • Phalaenopsis violacose, Anggrek kelip
    • Renanthera matutina, Anggrek jingga
    • Spathoglottis zurea, Anggrek sendok
    • Vanda celebica, Vanda mungil Minahasa
    • Vanda hookeriana, Vanda pensil
    • Vanda pumila, Vanda mini
    • Vanda sumatrana, Vanda Sumatera
    Daftar ini diambil dari Situs Departemen Kehutanan RI.