Yogyakarta (ANTARA News) - Anggrek bulan merapi yang dibudidayakan petani Dusun Gatak, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, juga digemari penggemar dari luar daerah.

"Penggemar anggrek bulan merapi juga datang dari Jakarta dan Surabaya, bahkan kami sering mengirim ke Kalimantan dan Sumatera," kata salah seorang petani anggrek khusus jenis merapi di Dusun Gatak, Kabupaten Sleman, Iwi Juwita, di Yogyakarta, Selasa.

Menurut dia, varietas anggrek merapi memiliki keindahan warna yang lebih cerah dan unik dibandingkan dengan varietas anggrek bulan dari daerah lain. "Sama-sama anggrek bulan, tetapi varietas merapi lebih cerah warnanya dan lebih unik," katanya.

Ia menyebutkan keunggulan lain dari anggrek bulan merapi adalah warnanya lebih beragam, apalagi jika merupakan hasil persilangan, warnanya sangat menarik.

Iwi mengatakan pengakuan para penggemar dari luar daerah umumnya menyebutkan aggrek bulan merapi memiliki warna khas tetapi beragam, sehingga banyak pilihan, dan ketertarikan mereka terhadap varietas ini karena pembudidayaannya tidak terlalu sulit.

"Perawatannya hampir sama dengan tanaman anggrek pada umumnya, yakni memerlukan air, cahaya serta nutrisi yang mencukupi untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik," katanya.

Ia menyebutkan harga anggrek bulan merapi antara Rp15.000 hingga Rp50.000 sesuai usia tanaman. Sedangkan bibitnya yang sudah dikemas dalam botol, harganya Rp5.000 per botol. "Saya dalam satu bulan bisa menjual antara 100 sampai 200 batang tanaman anggrek," katanya.

Menurut dia, pembeli tanaman anggrek bulan merapi biasanya melonjak saat masa libur sekolah atau pada libur akhir pekan. "Banyak wisatawan domestik yang sedang mengunjungi Yogyakarta membeli tanaman anggrek ini," katanya.

Ia mengatakan pasar anggrek bulan merapi di luar Pulau Jawa seperti Kalimantan dan Sumatera sangat bagus. "Kami Setiap dua bulan sekali mengirim rata-rata 200 batang tanaman anggrek bulan merapi ke Kalimantan," katanya.

Sementara itu, menurut penggemar anggrek asal Surabaya, Indria, dirinya menyukai anggrek bulan jenis ini karena sangat berbeda dengan varietas anggrek bulan di daerah lain.

"Dari warna bunganya, dan cara perawatannya, anggrek bulan merapi tidak terlalu sulit, sehingga banyak yang menyukai anggrek bulan jenis ini," katanya.

Indria menyebutkan warnanya lebih cerah, dan jika anggrek bulan merapi disilangkan dengan varietas lain, maka warna yang dihasilkan juga tidak kalah bagusnya, bahkan lebih unik dan menarik.

Ia berharap para petani anggrek di Indonesia dapat membudidayakan serta mengembangkan berbagai varietas anggrek yang ada di Indonesia, agar keberadaannya tidak punah.
(ANT/P003)