Dimulai dari mata turun ke hati. Mungkin kalimat inilah yang paling banyak melatar belakangi seseorang untuk memulai hobi memelihara anggrek. Pesona bunga anggrek dapat menghipnotis setiap mata untuk mengagumi keindahannya. Tak hanya serangga, manusiapun di goda hatinya untuk semakin “mendekatkan diri” dengan si anggrek. Memulai untuk menyukai anggrek bukanlah hal yang sulit. Lagipula, kegemaran yang satu ini memiliki banyak dampak positif. Memelihara anggrek dapat dilakukan baik yang muda maupun yang tua, laki-laki maupun perempuan. Mau tau seperti apa sih seluk beluknya berhobi anggrek.
Berikut akan saya gambarkan sekelumit dampak positif dari segudang manfaat yang bisa dipetik dari hobi memelihara anggrek. Manfaat positif terutama pada pembentukan karakter si hobiis melalui kegiatan ber-anggrek ria mulai dari memperoleh anggrek hingga suka duka dalam menumbuhkan tanaman anggrek tersebut. Meskipun kecepatan pertumbuhan masing-masing jenis anggrek sangat berlainan, akan tetapi secara umum pertumbuhan anggrek termasuk relatif lambat, sehingga hobi ini memiliki nilai tersendiri yaitu “melatih kesabaran” sang pemiliknya. Tak hanya itu, anggrek juga kerap disatroni oleh musuh-musuhnya baik hama maupun penyakit yang umumnya mengendap-endap di malam hari, makanya tak heran bila prinsip “kehati-hatian dan ketelitian” akan dimiliki oleh setiap penggemar anggrek. Hal positif lainnya yaitu, rata-rata penggemar anggrek akan lebih senang “menghabiskan waktu luangnya di rumah” untuk mengurus anggrek, tentunya akan membuat keluarga lebih senang ketimbang keluyuran tak tentu tujuan. Bahkan banyak pula mertua yang senang bila mempunyai menantu laki-laki yang hobi bertanam anggrek, katanya sih bakal jadi tipe suami rumahan yang rajin…amin. Ekonomi tentu akan terkena imbasnya, meskipun awalnya bocor sana bocor sini, justru lambat laun si penggemar akan secara langsung “belajar prinsip ekonomi” yaitu bagaimana untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sekecil-kecilnya….tapi awas jangan sampai kebablasan pelit. Disamping itu adanya forum-forum diskusi tentang anggrek akan menjadi ajang “silaturahmi” antar penggemar bahkan menjadi media transfer pengetahuan antar generasi.
Siapa bilang, anak muda nggak gaul kalo hobi anggrek, jangan salah…sang pacar bisa dibuat klenger saat kita persembahkan sekuntum anggrek hasil jerih payah sendiri…justru hobi ini bisa jadi salah satu alternatif “kegiatan positif anak muda” di jaman edan ini. Hobi anggrek sering dianggap kuno oleh sebagian anak muda, tapi jangan salah, 87 % komoditas hasil kultur jaringan di dunia adalah anggrek. Teknologi hibridisasi, kultur biji, fusi protoplas, mutasi kromosom, cloning meristem dan banyak teknologi in vitro lainnya yang justru lebih mudah diakses oleh para penggemar anggrek. Siapa sangka, nenek-nenek disamping rumah sedang membuka botol kultur dan sedang melakukan aklimatisasi. Sampai sekarang belum ada komoditas tanaman lainnya dalam bentuk produk teknologi kultur jaringan yang mampu menyaingi anggrek dalam hal kemudahan akses oleh masyarakat luas dan luasnya segmentasi konsumen.
Banyak yang bilang bahwa memelihara anggrek bukanlah suatu hal yang mudah, banyak pula opini yang menyebutkan anggrek termasuk tanaman yang sulit dipelihara. Benarkah?? Semua kembali pada masing-masing individu serta tahapan yang dimulainya. Untuk tahap coba-coba silahkan memulai untuk menanam anggrek spesies yang dikenal memiliki adaptasi yang luas di berbagai wilayah di Indonesia. Cukup banyak jenis anggrek yang sangat murah dan mudah dipelihara seperti Dendrobium crumenatum (anggrek merpati), Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan putih), Cymbidium finlaysonianum, Phalaenopsis bellina, Aerides odorata, Rhynconstylis retusa dan masih banyak lainnya. Bahkan untuk sekedar ditanam, anggrek-anggrek tersebut tidak begitu memerlukan treatment khusus apalagi media tanam nya termasuk simpel, cukup dengan arang dan pakis. Untuk pemeliharaan, cukup disiram bila media kering, bahkan rata-rata cukup toleran dengan kekeringan. Saat bertanam anggrek, jangan biarkan kesenangan tersebut jadi milik anda sendiri, ajak pula istri, anak, mertua, menantu, temen kalo perlu tetangga…sehingga selain bisa memasyarakatkan bertanam anggrek nasional dan mengajarkan “kegiatan positif bagi anak”, itung-itung bisa punya rekan buat patungan untuk beli anggrek.
Nah, setelah merasa tertantang dengan tahap yang lebih beresiko, silahkan konsultasikan dengan pakar anggrek di daerah anda atau dengan para pedagang anggrek terpercaya. Pilih anggrek yang memiliki rentang adaptasi yang masih terjangkau dengan posisi kebun anda berada. Umumnya, semakin sempit rentang adaptasinya maka pemeliharaanpun juga semakin ribet. Jangan mentang-mentang ingin expert trus anggrek puncak himalaya pun diboyong kerumah. Jangan jadikan kebun anda sebagai “makam anggrek” yang terkenal di seantero negeri.
Saat kita menuju ke tiap tahap-tahap yang lebih sulit, maka apabila sejenak kita flash back kebelakang dimana saat itu kita hanya bisa tersenyum iri melihat anggrek tetangga berbunga sedangkan anggrek dirumah lebih memilih mati ketimbang dipelihara oleh kita. Maka saat ini senyum kepuasan akan terpancar cerah, sebuah kesuksesan besar bagi anda yang semula dari nol meningkat ke tahap pemula yang bisa menumbuhkan akar anggrek, apalagi sampai berbunga. Pada saat itulah anda akan sangat menghargai setiap perubahan kecil dari anggrek anda, entah itu tumbuhnya tonjolan akar baru, atau munculnya tunas anakan dari pohon kebanggaan anda. Kepuasan memelihara anggrek tentunya jangan hanya identik dengan kesuksesan untuk membungakan anggrek…namun jadikan setiap perubahan kecil dalam pertumbuhannya menjadi nilai sukses yang tak ternilai. Kepuasan yang bisa dengan mudah anda peroleh setiap waktu dan setiap saat. Dengan begitu, beban dan tuntutan anda dalam berhobi anggrek akan semakin ringan.
Indonesia adalah Negara yang memiliki spesies anggrek terbanyak di dunia…sekali lagi…terbanyak di dunia. Oleh karena itu, jadikan anggrek-anggrek tersebut “nyaman” hidup di Indonesia. Jadikan kegemaran ini sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
sumber : http://www.anggrek.org/hobi-anggrek-siapa-takut.html
Berikut akan saya gambarkan sekelumit dampak positif dari segudang manfaat yang bisa dipetik dari hobi memelihara anggrek. Manfaat positif terutama pada pembentukan karakter si hobiis melalui kegiatan ber-anggrek ria mulai dari memperoleh anggrek hingga suka duka dalam menumbuhkan tanaman anggrek tersebut. Meskipun kecepatan pertumbuhan masing-masing jenis anggrek sangat berlainan, akan tetapi secara umum pertumbuhan anggrek termasuk relatif lambat, sehingga hobi ini memiliki nilai tersendiri yaitu “melatih kesabaran” sang pemiliknya. Tak hanya itu, anggrek juga kerap disatroni oleh musuh-musuhnya baik hama maupun penyakit yang umumnya mengendap-endap di malam hari, makanya tak heran bila prinsip “kehati-hatian dan ketelitian” akan dimiliki oleh setiap penggemar anggrek. Hal positif lainnya yaitu, rata-rata penggemar anggrek akan lebih senang “menghabiskan waktu luangnya di rumah” untuk mengurus anggrek, tentunya akan membuat keluarga lebih senang ketimbang keluyuran tak tentu tujuan. Bahkan banyak pula mertua yang senang bila mempunyai menantu laki-laki yang hobi bertanam anggrek, katanya sih bakal jadi tipe suami rumahan yang rajin…amin. Ekonomi tentu akan terkena imbasnya, meskipun awalnya bocor sana bocor sini, justru lambat laun si penggemar akan secara langsung “belajar prinsip ekonomi” yaitu bagaimana untuk memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya dengan modal yang sekecil-kecilnya….tapi awas jangan sampai kebablasan pelit. Disamping itu adanya forum-forum diskusi tentang anggrek akan menjadi ajang “silaturahmi” antar penggemar bahkan menjadi media transfer pengetahuan antar generasi.
Siapa bilang, anak muda nggak gaul kalo hobi anggrek, jangan salah…sang pacar bisa dibuat klenger saat kita persembahkan sekuntum anggrek hasil jerih payah sendiri…justru hobi ini bisa jadi salah satu alternatif “kegiatan positif anak muda” di jaman edan ini. Hobi anggrek sering dianggap kuno oleh sebagian anak muda, tapi jangan salah, 87 % komoditas hasil kultur jaringan di dunia adalah anggrek. Teknologi hibridisasi, kultur biji, fusi protoplas, mutasi kromosom, cloning meristem dan banyak teknologi in vitro lainnya yang justru lebih mudah diakses oleh para penggemar anggrek. Siapa sangka, nenek-nenek disamping rumah sedang membuka botol kultur dan sedang melakukan aklimatisasi. Sampai sekarang belum ada komoditas tanaman lainnya dalam bentuk produk teknologi kultur jaringan yang mampu menyaingi anggrek dalam hal kemudahan akses oleh masyarakat luas dan luasnya segmentasi konsumen.
Banyak yang bilang bahwa memelihara anggrek bukanlah suatu hal yang mudah, banyak pula opini yang menyebutkan anggrek termasuk tanaman yang sulit dipelihara. Benarkah?? Semua kembali pada masing-masing individu serta tahapan yang dimulainya. Untuk tahap coba-coba silahkan memulai untuk menanam anggrek spesies yang dikenal memiliki adaptasi yang luas di berbagai wilayah di Indonesia. Cukup banyak jenis anggrek yang sangat murah dan mudah dipelihara seperti Dendrobium crumenatum (anggrek merpati), Phalaenopsis amabilis (anggrek bulan putih), Cymbidium finlaysonianum, Phalaenopsis bellina, Aerides odorata, Rhynconstylis retusa dan masih banyak lainnya. Bahkan untuk sekedar ditanam, anggrek-anggrek tersebut tidak begitu memerlukan treatment khusus apalagi media tanam nya termasuk simpel, cukup dengan arang dan pakis. Untuk pemeliharaan, cukup disiram bila media kering, bahkan rata-rata cukup toleran dengan kekeringan. Saat bertanam anggrek, jangan biarkan kesenangan tersebut jadi milik anda sendiri, ajak pula istri, anak, mertua, menantu, temen kalo perlu tetangga…sehingga selain bisa memasyarakatkan bertanam anggrek nasional dan mengajarkan “kegiatan positif bagi anak”, itung-itung bisa punya rekan buat patungan untuk beli anggrek.
Nah, setelah merasa tertantang dengan tahap yang lebih beresiko, silahkan konsultasikan dengan pakar anggrek di daerah anda atau dengan para pedagang anggrek terpercaya. Pilih anggrek yang memiliki rentang adaptasi yang masih terjangkau dengan posisi kebun anda berada. Umumnya, semakin sempit rentang adaptasinya maka pemeliharaanpun juga semakin ribet. Jangan mentang-mentang ingin expert trus anggrek puncak himalaya pun diboyong kerumah. Jangan jadikan kebun anda sebagai “makam anggrek” yang terkenal di seantero negeri.
Saat kita menuju ke tiap tahap-tahap yang lebih sulit, maka apabila sejenak kita flash back kebelakang dimana saat itu kita hanya bisa tersenyum iri melihat anggrek tetangga berbunga sedangkan anggrek dirumah lebih memilih mati ketimbang dipelihara oleh kita. Maka saat ini senyum kepuasan akan terpancar cerah, sebuah kesuksesan besar bagi anda yang semula dari nol meningkat ke tahap pemula yang bisa menumbuhkan akar anggrek, apalagi sampai berbunga. Pada saat itulah anda akan sangat menghargai setiap perubahan kecil dari anggrek anda, entah itu tumbuhnya tonjolan akar baru, atau munculnya tunas anakan dari pohon kebanggaan anda. Kepuasan memelihara anggrek tentunya jangan hanya identik dengan kesuksesan untuk membungakan anggrek…namun jadikan setiap perubahan kecil dalam pertumbuhannya menjadi nilai sukses yang tak ternilai. Kepuasan yang bisa dengan mudah anda peroleh setiap waktu dan setiap saat. Dengan begitu, beban dan tuntutan anda dalam berhobi anggrek akan semakin ringan.
Indonesia adalah Negara yang memiliki spesies anggrek terbanyak di dunia…sekali lagi…terbanyak di dunia. Oleh karena itu, jadikan anggrek-anggrek tersebut “nyaman” hidup di Indonesia. Jadikan kegemaran ini sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
sumber : http://www.anggrek.org/hobi-anggrek-siapa-takut.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar